Senin, 23 Mei 2011

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang, maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabla hal tersebut berlangsung lama, akan terjadi kematian.
Sistem yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan oksigen adalah sistem pernafasan, sistem persarafan dan kardiovaskuler. Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia dan akan terjadi kematian.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernafasan, membebaskan saluran pernafasan dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada dan cara penghisapan lendir (suction)

Pemberian Oksigen

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal, kanula nasal dan masker oksigen

Tujuan

  1. Memenuhi kebutuhan oksigen
  2. Mencegah terjadinya hipoksia

Alat dan Bahan

  1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
  2. Kateter nasal
  3. Vaselin / jelly

Prosedur Kerja

Kateter nasal

  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  2. Cuci tangan
  3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1 - 6 liter/menit. Kemudian observasi humidifier dengan melihat air yang bergelembung
  4. Atur posisi pasin dengan semi fowler
  5. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda
  6. Buka saluran udara dari tabung oksigen
  7. Berikan minyak pelumas (Vaselin / jelly)
  8. Masukkan ke dalam hidung sampai batas tadi yang ditentukan
  9. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belumengan menekan lidah pasien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya di belakang uvula)
  10. Fiksasi pada daerah hidung
  11. Periksa kateter nasal setiap 6 - 8 jam
  12. Kaji cuping, septum dan mukos hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6 - 8 jam
  13. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
  14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Pemberian Oksigen dengan Kateter Nasal

Refferensi

A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakrata : EGC : 2004